Baik pria maupun wanita bisa mengalami masalah rambut rontok. Nah, kerontokan rambut yang bisa berujung pada kebotakan atau rambut tipis ini bisa disebabkan karena faktor genetik atau aktivitas sehari-hari. Lantas, bagaimanakah cara tepat mengatasi kondisi ini?
"Kebotakan karena faktor genetika bisa diperbaiki selama folikel rambut masih ada, yang ditandai dengan pori pori masih berambut. Karena kondisi ini bukan penyakit tapi merupakan kondisi bawaan dan berhubungan dengan usia, maka perawatan ini bukanlah pengobatan untuk menyembuhkan," terang dr Eddy Karta SpKK.
dr Eddy menekankan, selama dilakukan perawatan, rambut akan bertumbuh. Sebaliknya, rambut akan berkurang jika perawatan dihentikan. Selain faktor genetik, rambut rontok juga bisa dipengaruhi gaya hidup misalnya stres atau pola makan yang buruk.
"Secara normal, rambut yang rontok akan membawa sebagian porsi akar yang sudah mengecil. Setelah melewati fase istirahat yang berlangsung sekitar 3 bulan, maka rambut akan memulai fase pertumbuhannya yang baru," lanjut dr Eddy kepada detikHealth.
Guna menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut, dr Eddy mengatakan selain harus dijaga kebersihannya juga sedapat mungkin menghindari kimia dan panas misalnya pengering rambut. Terkait ketebalan rambut, dr Eddy mengatakan umumnya dengan bertambah usia dan faktor hormonal, rambut akan semakin tebal batangnya dan berwarna lebih gelap.
Terutama saat usia remaja, diharapkan rambut akan semakin berwarna gelap. Namun, jika warna rambut tidak menghitam, justru kemerahan dan tipis, bisa jadi disebabkan faktor nutrisi yang kurang protein.
"Jika sudah mengonsumsi makanan berprotein dalam jumlah cukup, ada beberapa bahan natural yang dapat dicoba untuk membantu menggelapkan warna rambut," ucap dokter yang praktik di EDMO Clinic Jakarta Selatan ini.
Disebutkan dr Eddy, beberapa bahan alami yang dianggap dapat membuat rambut berwarna lebih gelap diantaranya kopi, teh hitam dan minyak kemiri. Cara menggunakannya yakni dioleskan pada rambut lalu dibiarkan 15 menit. (detikhealth)
BACA JUGA :
No comments:
Post a Comment