"Kanker pada anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa." Demikian tutur Ira Soelistyo, pendiri Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesisa (YKAKI). Seperti apa bedanya?
Kanker pada anak masih bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Untuk itu, baik dokter maupun orang tua harus mewaspadai gejala-gejala dini dari kanker
Inilah beberapa jenis kanker yang paling sering menyerang anak Indonesia menurut YKAKI dan riset di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, yang disampaikan dalam acara Sosialisasi Edukasi Kanker pada Anak yang dihelat di Aula Rumah Sakit Akademi UGM, Yogyakarta, dan ditulis pada Kamis (27/3/2014).
Kanker darah (leukimia)
Leukimia atau kanker darah adalah kanker yang paling banyak ditemui pada anak-anak. Di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, data menunjukkan bahwa jumlah pasien leukimia anak adalah 54%. Gejala yang harus diwaspadai antara lain pucat, demam, perdarahan tanpa sebab jelas, nyeri pada tulang, dan perut yang membengkak.
Kanker mata (retinoblastoma)
Retinoblastoma atau kanker mata merupakan kanker kedua yang paling banyak menyerang anak. Di Yogyakarta jumlahnya adalah 121 kasus atau sekitar 7%. Gejala yang ada bertahap dari stadium awal hingga stadium akhir. Gejala dari stadium awal sampai lanjut yakni mata juling, perdarahan mendadak meski tidak ada benturan, mata bernanah, katarak pada bayi, mata kucing, hingga terakhir glaukoma.
Kanker saraf (neuroblastoma)
Neuroblastoma yang merupakan sejenis kanker saraf yang memiliki banyak gejala. Jumlah kasus neuroblastoma hampir sebanyak kasus retinoblastoma yakni 5% kasus. Neuroblastoma bisa menyerang leher, rongga dada, atau mata.
Jika menyerang mata, maka mata akan menonjol, kelopak mata turun, dan pupil melebar. Sedang bila menyerang tulang akan menyebabkan patah tulang tanpa sebab, atau bahkan kelumpuhan bila menyerang tulang belakang.
Kanker ginjal (nefroblastoma)
Tumor Wilms, nefroblastoma, atau kanker ginjal merupakan kasus kanker yang juga banyak ditemui pada anak Indonesia. Tumor ini menduduki posisi ke empat. Gejala yang sering dijumpai ialah kencing darah, rasa tidak nyaman pada perut, serta benjolan yang baru teraba ketika tumor telah membesar.
Tumor otak
Gejala awal tumor otak perlu diwaspadai karena mirip dengan penyakit umum seperti masuk angin atau keracunan makanan, yakni mual dan muntah-muntah. Meski demikian, tumor otak terkadang juga disertai berkurangnya daya penglihatan, berkurangnya kesadaran, dan perubahan perilaku. Hal lain yang perlu dicurigai adalah ubun-ubun yang menonjol pada bayi, gangguan bicara, gangguan keseimbangan tubuh, melemahnya anggota gerak, dan kejang-kejang.
Kanker kelenjar getah bening (Limfoma)
Limfoma maligma atau kanker kelenjar getah bening kerap ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan yang terjadi secara cepat tanpa disertai rasa nyeri perlu lebih diwaspadai. Pembengkakan itu biasa terjadi di daerah leher, ketiak, selangkangan, atau usus.
Kanker otot (rabdomiosarkoma)
Rabdomisarkoma atau kanker otot dapat menyerang seluruh bagian otot. Kanker jenis ini biasanya menyerang anak pada daerah kepala, leher, kandung kemih, prostat dan vagina.
Gejala yang menyertai kanker otot berbeda-beda tergantung organ tubuh yang diserang. Mata menonjol jika kanker menyerang mata, nyeri atau keluarnnya darah dari lubang telinga bila kanker menyerang telinga, dan tersumbatnya jalan napas, radang sinus, mimisan, atau sulit menelan bila kanker menyerang tenggorokan atau jalan napas.
Kanker tulang (osteosarkoma)
Osteosarkoma atau kanker tulang biasanya ditandai dengan pembengkakan dan rasa nyeri pada tulang. Pembengkakan yang perlu diwaspadai adalah pembengkakan yang berkembang dengan cepat dan disertai rasa nyeri. Kanker jenis ini dapat menyerang semua bagian tulang, tetapi mayoritas ditemukan pada tungkai lengan atau pinggul. (detikhealth)
BACA JUGA :
Remaja Gemuk Ginjalnya Lebih Mudah Rusak
Mengatasi Dislipidemia, Pemicu Stroke di Usia Muda
Kanker Hati Akibat Kebiasaan Tidur Larut Malam
Kurang Vitamin D Bikin Anak Gadis Puber Cepat
Pertanda Awal Autisme pada Anak
No comments:
Post a Comment