Tidak
semua jenis lemak berbahaya untuk tubuh. Beberapa jenis lemak malah sangat
penting bagi kesehatan. Para ahli mengelompokkan lemak menjadi dua macam, yaitu
lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.
Lemak
jenuh berasal dari makanan hewani dan berbahaya untuk tubuh. Lemak ini dapat
meningkatkan akumulasi hasil buangan yang menyebabkan penyumbatan pembuluh
darah sehingga bisa memicu hipertensi, serangan jantung, dan obesitas. Contoh,
makanan yang digoreng, santan, minyak goreng yang dipakai berulang, daging
berlemak, margarin, mentega, kuning telur, dan makanan yang mengandung
kolesterol tinggi seperti seafood, jeroan, otak dan hati.
Berbeda
dengan lemak jenuh, lemak tak jenuh sangat bermanfaat untuk tubuh. Lemak tidak
jenuh akan membantu menjaga pembuluh darah jantung dari sumbatan kolesterol.
Contoh, asam lemak omega 3 seperti minyak ikan; asam lemak omega 6 seperti
kedelai dan jagung, asam lemak omega 9 seperti minyak zaitun, minyak kanola,
buah alpukat, dan kacang-kacangan.
Oleh
karena itu, agar kandungan lemak dalam makanan yang kita konsumsi itu berdampak
baik pada tubuh, pandai-pandailah memilih dan memilah.
Tiga saran berikut bakal sangat membantu.
Hindari
mengonsumsi lemak jahat
Mengonsumsi makanan berlemak tidak hanya menambah
kalori berlebih yang dapat menyebabkan obesitas, melainkan juga dapat
menyebabkan faktor resiko terserang banyak penyakit seperti penyakit jantung,
diabetes, kanker, dan osteoartritis.
Perbanyak
makan ikan
Para ahli mengatakan bahwa komposisi konsumsi lemak sehat harus
tepat, yaitu 1: 4. artinya, 1 porsi asam lemak omega-3 berbanding 4 porsi asam
lemak omega-6. Pada kenyataannya, di dalamnya terdapat banyak sekali sumber
asam lemak omega-6. Bila sulit mengukur 1: 4, gunakan cara paling mudah, yaitu
perbanyak konsumsi asama lemak omega-3 dari ikan karena omega-6 sudah banyak
terkandung dalam makanan alami.
Pilih
minyak zaitun yang ekstravirgin
Minyak zaitun jenis ini hanya mengalami satu
kali proses pengolahan. Zat warna buah yang terkandung di dalamnya pun tidak
banyak terbuang dan karenanya masih mengandung zat antioksidan. Sedangkan
minyak zaitun jenis lain (light) mengalami proses pemerasan yang
berulang-ulang.
Gunakan
minyak zaitun bukan untuk menggoreng, tapi untuk diminum langsung, digunakan
sebagai salad dressing, atau dicampur pada jus buah. Buah-buahan,
terutama yang mengandung zat karotenoid, memerlukan minyak agar dapat diserap
oleh usus. Jadi, gunakan minyak yang tepat. (intisari)
No comments:
Post a Comment