Kunci menurunkan berat badan dan memiliki metabolisme yang baik ternyata hanya dengan makan teratur. Peneliti menyebutkan, dengan makan teratur dan mengosongkan perut selama 8 hingga 12 jam, berat badan bisa turun dan gen pencernaan akan lebih baik.
Lebih dari 72 juta orang dewasa di Amerika tergolong obesitas dan jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 103 juta pada tahun 2018. Obesitas banyak memicu penyakit lainnya seperti diabetes hingga stroke.
Untuk mengurangi berat badan dan risiko obesitas, mekanisme paling efektif menurut peneliti adalah dengan makan teratur sesuai jadwal makan pagi, siang dan malam.
Pakar diet sejak lama sudah merekomendasikan makan teratur pada pasiennya.
Satchidananda Panda, seorang profesor dari Salk Institute for Biological Studies sudah membuktikannya melalui percobaan yang dilakukan pada tikus. Tikus yang mengonsumsi makanan secara rutin ternyata lebih baik metabolismenya dibanding tikus yang makan seenaknya. Tikus yang punya pola makan teratur dan kemudian mengosongkan perutnya selama 16 jam memiliki gen yang lebih baik dan konsisten dalam pembakaran kalorinya.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa seseorang sebaiknya mengosongkan perutnya selama 8 hingga 12 jam setiap harinya jika ingin metabolisme dan pencernaannya baik. Panda juga percaya dengan jadwal makan hanya diantara jam 8 pagi dan 8 malam, berat badan seseorang bisa berkurang.
Selain makan teratur, peneliti juga percaya bahwa seseorang sebaiknya tidak mengontrol asupan gula dengan ketat karena hal itu justru memicu kecanduan yang lebih tinggi pada makanan.
"Jeda yang panjang terhadap asupan gula bisa memicu pengeluaran molekul corticotropin-releasing factor (CRF) yang memicu perasaan gelisah, depresi dan kecanduan pada makanan," ujar Pietro Cottone, farmakolog dari the Boston University School of Medicine seperti dilansir Forbes.
Satu-satunya cara untuk tidak kecanduan adalah dengan menghindari makanan itu sejak awal. "Manusia punya keinginan biologis untuk mengonsumsi makanan, dan itu adalah tantangan kita untuk bisa mengontrolnya," ujar Dr. Michael L Power, pengarang buku 'The Evolution of Obesity'. (detik)
No comments:
Post a Comment