Untuk mewujudkan manusia yang berkualitas, faktor gizi menjadi salah satu
unsur penting yang perlu diperhatikan. Masa kanak-kanak-- terutama usia balita
yang sering disebut golden age period-- merupakan periode yang “rawan”
karena pertumbuhan dan perkembangan di usia ini menentukan kondisinya di
kemudian hari.
Terkait hal tersebut, asupan makanan bergizi sangat penting diperhatikan
karena mempengaruhi pertumbuhan sel-sel otak sebagai dasar kecerdasan setiap
individu. Sejak janin dalam kandungan dan usia bayi hingga usia sekitar dua
tahun, pertumbuhan sel otak begitu cepat. Selanjutnya, memasuki usia 3-4 tahun,
pertumbuhan sel-sel otak tak secepat sebelumnya.
Oleh sebab itulah, seperti ditulis www.cdc.gov, sejak dini orangtua
dianjurkan dapat memberikan makanan yang baik dan sehat yang notabene
mengandung zat-zat gizi penting untuk si kecil. Orangtua perlu mengatur pola
makan buah hati dengan asupan gizi seimbang dan bervariasi. Dalam menu
sehari misalnya terdapat sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu dan
sebagainya.
Tumbuh Kembang Optimal
Lalu, kenapa asupan makanan bergizi begitu penting? Berikut adalah sejumlah
manfaat yang bisa dipetik :
- Mengonsumsi makanan yang bergizi di masa kanak-kanak sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Begitu juga untuk perkembangan otak agar optimal.
- Makanan bergizi menentukan keberlangsungan sistem tubuh berfungsi normal
serta berguna untuk pemeliharaan kesehatan tubuh.
- Mencegah terjadinya masalah kesehatan seperti karies gigi, kekurangan zat
besi, obesitas, bahkan osteoporosis di kemudian hari.
- Mengurangi risiko mengalami berbagai penyakit, termasuk penyakit yang bisa
berakibat fatal atau kronis , misalnya penyakit jantung, kanker, stroke, dan
diabetes.
Sebaliknya, bila pola makan yang diterapkan pada buah hati tidak baik atau
buruk justru akan berdampak pada :
-Risiko kekurangan zat gizi sehingga menimbulkan ketidakseimbangan energi.
-Risiko kekurangan zat gizi sehingga menimbulkan ketidakseimbangan energi.
Misalnya, mengalami kekurangan sumber zat tenaga yaitu karbohidrat dan lemak
yang berdampak pada terhambatnya pertumbuhan anak. Bila anak kekurangan
protein, dalam jangka pendek berpengaruh terhadap perkembangan seperti
penurunan kesadaran, mengalami gangguan bicara dan gangguan perkembangan lainnya.
Sementara, kekurangan protein dalam jangka panjang berisiko terjadi penurunan
kecerdasan, gangguan pemusatan perhatian, bahkan gangguan penurunan rasa
percaya diri. Selanjutnya, kekurangan zat pengatur (vitamin dan mineral) pada
anak akan mengakibatkan berbagai penyakit akibat defisiensi vitamin misalnya
sariawan atau beri–beri.
-Kecenderungan pola makan anak kurang baik, misalnya lebih banyak
mengonsumsi makanan cepat saji atau minuman bersoda yang justru berisiko
mengalami berat badan berlebih bahkan obesitas.
Karena itulah, penting artinya kita memperhatikan gizi yang baik serta seimbang demi tumbuh-kembang yang optimal serta pemeliharaan kesehatan diri serta tubuh. Bila diawali sejak dini, penerapan pola makan yang baik akan terus terbawa hingga dewasa. Terutama, pemenuhi gizi seimbang di masa periode emas anak agar tak terlewatkan. Semua ini, demi hari esok anak kita yang lebih baik. (kompas)
Karena itulah, penting artinya kita memperhatikan gizi yang baik serta seimbang demi tumbuh-kembang yang optimal serta pemeliharaan kesehatan diri serta tubuh. Bila diawali sejak dini, penerapan pola makan yang baik akan terus terbawa hingga dewasa. Terutama, pemenuhi gizi seimbang di masa periode emas anak agar tak terlewatkan. Semua ini, demi hari esok anak kita yang lebih baik. (kompas)
BACA JUGA :
No comments:
Post a Comment