Diet adalah tentang bagaimana meningkatkan
aktivitas fisik dan mengendalikan napsu makan. Para peneliti mengungkap bahwa
olahraga, kadar lemak tubuh, dan hormon, berperan dalam mengendalikan napsu
makan seseorang. Hal ini juga yang memberikan penjelasan mengapa begitu banyak
orang sering lepas kendali setelah mereka berhasil mendapatkan berat badan ideal.
Sebuah penelitian yang dilakukan Exercise
and Health Sciences di Loughborough University mengamati
bahwa latihan rutin mempengaruhi pelepasan hormon tertentu yang mempengaruhi
napsu makan seseorang. Jika Anda berlatih dengan tujuan menurunkan berat
badan, Anda pasti merasakan penurunan nafsu makan.
Namun pada kasus tertentu, latihan yang dilakukan
secara berlebihan juga bisa mengakibatkan hilangnya nafsu makan yang dapat
memicu anoreksia. Anoreksia adalah gangguan berupa hilangnya napsu makan,
sehingga tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan kehilangan banyak
energi. 95 persen penderita anoreksia adalah perempuan yang memasuki masa puber
seperti remaja dan perempuan dewasa yang terobsesi ingin menurunkan berat badan
secara instan.
Meski dikategorikan penyakit ringan, namun jika
berlangsung dalam waktu lama, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Dua Hormon Pengendali Napsu Makan
Ada berbagai hormon yang berperan dalam
mengendalikan nafsu makan. Dua yang paling berperan adalah hromon grehlin dan
Peptide YY atau disingkat PYY, yang berperang mengurangi rasa lapar.
Saat Anda mengasup protein, tubuh akan melepaskan
hormon PYY untuk menurunkan rasa lapar. Inilah mengapa diet tinggi protein
kerap dianjurkan jika Anda ingin menurunkan berat badan. Hormon PYY juga
dilepaskan tubuh saat Anda berlatih. Tak hanya hormon PYY, peneliti juga
menemukan bahwa glukagon juga berperan dalam mengendalikan rasa lapar, baik di
saat dan setelah latihan.
Glukagon adalah hormon yang dilepaskan tubuh saat
gula darah mulai turun. Proses ini memicu pelepasan gula yang ada dalam sel-sel
lemak, serta membantu memecah sel-sel lemak itu sendiri. Inilah alasan mengapa
glukagon turut berperan penting dalam proses diet Anda.
Selama ini kita sering membicarakan tentang efek ‘Afterburn’,
namun masih banyak orang di luar sana yang belum benar-benar memahami konsep dari
efek ‘afterburn’yang sebenarnya. Afterburn merujuk pada fakta bahwa
tubuh masih tetap membakar lemak setelah latihan. Proses afterburn juga tidak
terlepas dari peran hormon glukagon yang membantu pelepasan gula dari cadangan
energi yang tersimpan yaitu lemak.
Namun, latihan dengan tujuan menurunkan nafsu makan
bukanlah satu-satunya jawaban bagi setiap orang. Mengingat setiap orang
memiliki respon yang berbeda terhadap latihan yang dilakukan. Satu hal yang
berhasil disimpulkan oleh tim peneliti adalah, bahwa latihan yang Anda lakukan
adalah cara yang baik untuk memaksimalkan kinerja kedua hormon tersebut dalam
mengendalikan nafsu makan.
Makin Banyak Lemak Makin Tinggi Napsu
Makan
Berbanding terbalik dengan efek latihan yang bisa
menekan nafsu makan, obesitas atau seseorang yang memiliki kelebihan berat
badan akibat tingginya kadar lemak tubuh sangat berisiko mengalami peningkatan
nafsu makan.
Pada 2010 tim peneliti dari University
College London mengungkap bahwa lemak berlebih dalam tubuh dapat
menghalangi pelepasan hormon yang mengendalikan nafsu makan. Inilah yang
menjadi jawaban dari pertanyaan, mengapa orang obesitas lebih sulit bertahan
dalam program diet mereka daripada mereka yang bertubuh sehat?. Bahkan, saat
mereka makan dalam jumlah cukup sekali pun mereka masih merasakan lapar
daripada orang sehat yang makan lebih sedikit.
Lemak bisa Membunuh Hormon PYY dan
Glukagon
Kita telah ketahui bersama bagaimana peran hormon
PYY dan glukagon dalam mengendalikan napsu makan.
“Kita tahu bahwa kedua hormon ini memainkan peran
kunci dalam mengendalikan rasa lapar dan berapa banyak yang kita makan. Tapi di
sini kami telah menunjukkan bahwa obesitas memiliki pengaruh merugikan terhadap
kedua hormon tersebut yang bisa merugikan diet kita. Jika mungkin untuk menambah
hormon ini kita mungkin dapat mengembalikan kemampuan alami tubuh untuk
mengatur nafsu makan. ” ungkap Dr Rachel Batterham salah satu peneliti
dari University College London.
Peningkatan jumlah sel-sel lemak akan mem-blok
hormon pengendali nafsu makan dengan cara menghalangi mereka mengirimkan sinyal
untuk berhenti makan. Ini berarti Anda akan terus makan bahkan ketika tubuh
Anda sebenarnya sudah cukup makan.
Mengendalikan napsu makan bisa menjadi bagian
tersulit bagi orang yang sedang menjalankan diet untuk menurunkan berat badan.
Oleh karena itu, dengan memahami berbagai faktor lain, seperti peran sistem
hormonal tubuh dalam mengendalikan napsu makan, diharapkan Anda memiliki
langkah yang lebih efektif untuk mencapai keberhasilan menurunkan berat badan. (vemale)
BACA JUGA :
No comments:
Post a Comment